Selasa, 11 Oktober 2011

puisi dan contohnya

Membaca puisi tidak sama seperti membaca teks.Dalam membaca puisi diperlukan irama,tekanan,konsentrasi dan jeda yang tepat.Dengan cara membaca ini,teknik seperti ini puisi yang dibaca akan tampak seperti hidup dan semakin berkesan bila di dengar.Pernahkah kamu membaca puisi? Simak beberapa puisi di bawah ini.

1.Politik

Apa arti sebuah politik
apa pandangan sebuah politik
apa guna dari politik
dimana-mana orang berbicara politik
Aku hanyalah manusia biasa
yang tak mengerti apa-apa
yang tak tahu gambaran politik
dan aku hanyalah segelintir orang yang bertanya
Bergunakah politik itu?
siapa yang bias menjawab
haruskah aku bertanya kepadamu?orang-orang besar
orang-orang yang berkuasa di negeri ini

2.Taman

Taman ini terindah
semua kisah terjadi disini
setelah lama waktu berjalan
taman ini semakin menghilang
Tiada tempat semua kesan
dimana tamanku,sekejap semua menghilang
taman dimasa kecilku
semua tentang diriku
Apa yang terjadi dengan semua ini
apa sebab dari semua ini
ku ingin semuanya kembali
taman dulu yang pernah kurasa.

3.Korupsi

Ku tak butuh pemimpin besar
ku tak butuh orang-orang hebat
ku tak butuh kata-kata dari mulut manismu
ku tak butuh janjijanji darimu
Aku hanya butuh kejujuran
kejujuran yang membawa kedamaian
kehidupan yang bermanfaat
untuk semua orang di negeri ini
Dimana-mana sudah banyak terjadi korupsi
dimana-mana orang saling berkuasa
saling memperbanyak harta benda
tak peduli dengan orang-orang kecil disampingnya
Orang-orang kecil banyak yang menderita
semua akibat dari korupsi
aku kecewa dengan apa yang terjadi
korupsi yang merenggut kebahagiaan kami
(puisi: anak smk)

4.Layang-Layang Milikku

Layang-layang milikku kumanjakan kau
Membubung dilangit biru
Di alam raya bersama burung-burung yang bebas
Adakah negeri-negeri bebas yang angkuh?
Satu pesan yang kusampaikan dari bumi ini
Janganlah meninggalkan daku,kemudan kau pergi
Sebab jarak antara kita akan semakin jauh
Di kota ini aku sendiri dengan pijar nasib

Layang-layang milikku,kumanjakan kau
Membubung di langit biru
Sampaikan salam;hidup teguh disini
Nyanyian bumi dalam wujud puisi
(kumpulan puisi”Catatan Suasana”Slamet Sukirmanto,halaman 11)

5.Perjanjian Masa

Di hamparan hijau rumput nan damai
Membentang seluas pandang
Di antara pilu sayup seruling yang mengalun
Hadirkan buai dalam semilir angin

Tergetar seluruh tubuh
Inikah tempat yang dijanjikan
Yang biasa kudengar dari legenda masa
Yang biasa kulihat di lukisan rasa
Aku datang penuhi panggilan jiwa
Aku datang untuk kemenangan
Aku datang untuk menggenggam
semuanya……

6.Nyanyian Burung

Lepas dari tangkapan
Seekor burung mematuk-matuk kakinya
Sendiri,melempar daun kering
Seperti ia menyesal;mengapa ia tak tertangkap juga
Sedang demikiansunyi hutan
Dari pepohonan
Angan-angan selembar daun yang teduh
Begitu saja lenyap
Seperti anin dan hujan
Yang jatuh ditanah gersang
Seperti juga harapan tak sampai
(Karya Ulfatin CH)

7.Hijaun Dalam Mimpi

Ketika dulu aku kecil
Hijau alam masih membentang luas
Ketika dulu aku kecil
Kicau burung masih bernyanyi bebas
Kini…
Alam kian tak ramah dan meranggas
Ataukah manusia yang kian tak puas?
Hijau itu kini memudar dalam mimpi
Kicau itu kini menghilang dalam sepi

Tertegun aku,diam membisu
Inikah warisan untuk sang cucu?
(karya S.S Saputra)

8.Manusia Kepingin Kalau Bisa

Setelah lepas dari sekadar jadi pedagang
dan punya rumah took
manusia kepingin
televisi,kulkas dan Honda bebek.
Setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha
dan punya supermarket
manusia kepingin
laser disk baby benz,dan kebun anggrek

Setelah lepas dari sekedar konglomerat
dan punya kondominium
manusia kepingin
kapal pesiar,hotel terapung,dan lapangan golf
Setelah lepas dari sekedar jadi pedagang
Setelah lepas dari sekedar jadi pengusaha
Setelah lepas dari sekedar jadi konglomerat
manusia kepingin
tak mati-mati
kalau bias…..
(karya Jose Rizal Manua)

9.Memori Awal Bulan

Akan kuingat selalu
kala itu aku
aku bingung
memikirkan nasibku
ingin sekolah
biaya…oh biaya
Tuhan berilah jalan terang
Bimbinglah aku agar
tetap dapat sekolah
Hingga kelak bias jadi
Seperti tokoh yang kukagumi

jumat 1 agustus 2005(sumber:bahasa dan sastra Indonesia)

10.Surat dari Ibu
(karya Asrul Sani)

Pergi ke dunia luas,anakku saying
Pergi ke hidup bebas
Selama angin masih buritan
Dan matahari pagi masih menyinari daun-daunan
Dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas,anakku saying
Pergi kea lam bebas!
Selama hari belum petang
Dan warna senja belum kemerah-merahan
Meutup pintu waktu lampau
Jika baying telah pudar
Dan elang laut pulang ke sarang
Angin bertiup ke buana
Tiang-tiang akan kering sendiri
Dan nakhoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku
Kembali pulang,anakku saying
Kembali ke balik malam
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita kan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”



11.

Keadaan Ini.

Hari-hariku mulai beganti
yang biasa terang menjadi semakin gelap
sejak kepergianmu meninggalkan luka
tiada hari tanpa sakit yang kurasa

Suasana ini menemaniku setiap harinya
entah sampai kapan akan berakhir
disini aku selalu sendiri
hidupun tak berarti

hanya terdengar alunan bunyi
bunyi yang membuat hati ini bernyanyi
dari binatang-binatang kecil
suasanapun semakin berbeda

Setiap kaki ini melangkah
setiap tangan ini bertepuk
setiap jeritan ini merombak
ingin kulupakan semuanya…
selamanya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar